MADRID – Jika di bagian pertama sudah membahas A-K dalam ensiklopedia El Clásico, kini saatnya menoleh ke bagian terakhir. Di sini juga banyak terdapan insiden atau peristiwa yang tak kalah menarik sebagai bagian pengetahuan duel keras ini.
L: Laudrup Masterclass
Michael Laudrup tak hanya dikenal sebagai salah satu punggawa kedua rival ini, tapi jika punya kesempatan dalam keterlibatan kemenangan 5-0 di kedua belah kubu. Laudrup membantu kubu Katalan menang 5-0 pada Januari 1994 dan melakukan hal yang sama saat sudah berseragam Los Merengues, di bulan yang sama, setahun berikutnya. Laudrup juga menjadi satu-satunya pemain yang meraup lima titel La Liga berturut-turut di dua klub berbeda.
M: Messi menatap rekor César Rodríguez
Bukan raihan gol di La Liga yang dimaksud tajuk di titik alfabet ‘M’ ini. Tapi perihal rekor gol Rodríguez di El Clásico. Sang legenda masih menjadi pencetak gol terbanyak di duel ini dengan torehan 14 gol. Tapi tak lama lagi, Messi bakal kembali merusaknya. Pasalnya, El Messiah sudah mencapai 13 gol dan hanya butuh sebiji gol lagi untuk memecahkan rekor itu.
N: Nihil Gol
Dalam ratusan duel yang sudah terjadi di antara dua musuh bebuyutan ini, tercatat terjadi delapan kali laga menghasilkan skor tanpa gol, alias 0-0. Terakhir kali keduanya membuahkan skor kacamata, adalah saat pertemuan di tahun 1973.
O: Out of Europe for the First Time
Pihak yang pertama kali sukses melempar sang rival dari panggung Eropa, adalah Barca di musim 1960-61. Kala itu Azulgrana mengakhiri dominasi El Real selama lima tahun di Eropa, dengan memulangkan Madrid di babak pertama dengan kemenangan agregat 4-3.
P: Pig’s Head
Sepanjang balada duel klasik Barca-Madrid, terdapat satu insiden mengerikan sekaligus menjijikkan di tahun 2002. Untuk menghina Luis Figo yang dicap ‘Judas’ (pengkhianat) oleh publik Katalan, beragam makian, cemoohan, hingga lemparan kepala babi tertuju padanya, saat Figo bertamu pertama kali ke Camp Nou berseragam Madrid.
Q: Quini González dan Hugo Sánchez
Persamaan antara ketiganya terletak pada gelar El Pichichi, alias topskorer La Liga. Quini merupakan jugador El Barca terakhir yang mempertahankan gelar itu (1981 dan 1982), sementara Sánchez merupakan perebut rekor Quini selama tiga kali berturut-turut.(1985-1988).
R: Rekor Raúl vs Barca
Raúl González menjadi topskorer kedua dalam pertemuan El Clásico di belakang Di Stefano, dengan 15 golnya (11 di La Liga, 3 di Supercopa Spanyol dan 1 di Liga Champions). Sementara César Rodríguez, Francisco Gento dan Ferenc Puskás ada di lima besar dengan 14 gol.
S: Samitier’s Quadruple
Josep Samitier adalah pemain pertama yang bisa mencetak quattrick dalam satu laga El Clásico. Samitier meraihnya tatkala membantu Madrid membungkam Barca, 5-1 pada April 1926. Sejak saat itu, raihan Samitier sempat disamakan Ildefonso Sañudo (Madrid- 1935), Martin Ventolra (Barca-1935), Sabino Barinaga (Madrid-1943), dan Eulogio Martínez (Barca-1957).
T: The Special One vs Sang Filsuf
Menilik kedua Entrenador, catatan The Special One – José Mourinho bersaing dengan Josep Guardiola. Mou punya rekor empat kemenangan, tujuh imbang dan sembilan kekalahan melawan Barca (bersama Chelsea, Inter Milan dan Madrid). Sementara Pep mengusung rekor sembilan kali menang, empat kali imbang dan satu kali kalah.
U: Unbeaten Streak
Saat ini Barca masih menikmati streak terbaik mereka sepanjang sejarag melawan Madrid di La Liga. Kubu Katalan ini tak pernah kalah di tujuh pertemuan La Liga. Sementara rekor serupa juga pernah diraup Madrid di era 90an, dengan rekor kemenangan berturut-turut yang sama pula.
V: Víctor Valdés vs Iker Casillas
Persaingan di bawah mistar menghadirkan portero Barca – Víctor Valdés yang juga mengklaim trofi Zamora pada empat kali kesempatan. Raihan ini hanya berselisih satu trofi dari legenda Antoni Ramallets. Sementara Iker baru memenangkannya satu kali. Soal rekor kejebolan, Sant Iker kalah unggul, dengan merelakan 29 kali dibobol, sementara Valdés baru 23 gol sepanjang musim ini.
W: Winless in 14
Soal rekor buruk ini, si empunya adalah Real Madrid. Mereka memegang 14 kali kekalahan beruntun selama 90 menit normal dalam 14 kali pertemuan melawan Barca pada semua panggung kompetisi.
X: Xavi sang Raja umpan
Dalam 30 caps-nya di El Clásico, Xavi Hernández sudah empat kali mendulang gol, serta menyuplai delapan assist. Yang paling hebat, empat assist di buatnya dalam satu laga, kala Barca menang 6-2 di Bernabéu pada Mei 2009. Xavi mengirim umpan masing-masing untuk Carles Puyol, Thierry Henry dan dua lainnya teruntuk Messi seorang.
Y: Year 1902
Tahun 1902, tepatnya di tanggal 13 Mei, terjadilah El Clásico pertama sepanjang sejarah. Tapi duel ini terjadi di laga persahabatan dengan kemenangan 3-1 untuk Barca. Sementara clash di arena kompetitif perdana, terjadi di Copa del Rey tahun 1916 yang juga dimenangi kubu Katalan.
Z: Zidane Camp Nou Entrance’s
Menyertai rekor transfer dunia bernilai 75 juta euro dari Juventus di tahun 2001, Zinedine Zidane baru mencetak gol pertamanya setelah diharuskan bertamu ke Camp Nou untuk kedua kalinya. Gol perdananya terhadi di Maret 2002 saat pertemuannya berakhir imbang, 1-1.
BARCELONA'S HOME
Kamis, 19 April 2012
Drogba, Pahlawan yang Dikecam
VIVAbola - Sementara publik Chelsea mengelu-elukan nama Didier Drogba usai keberhasilannya mencetak gol tunggal kemenangan The Blues ke gawang Barcelona di leg pertama semifinal Liga Champions, di luaran malah banyak pihak yang mengecam aksi dramatis penyerang asal Pantai Gading itu di sepanjang pertandingan.
Ya, Drogba dikritik habis-habisan karena kerap seperti sengaja menjatuhkan diri sembari mengerang kesakitan usai berduel dengan para pemain Barcelona. Uniknya, kecaman itu bukan datang dari kubu lawan, melainkan pemain-pemain klub lain.
Komentar miring yang paling banyak disorot oleh media adalah dari Wayne Rooney. Penyerang Manchester United itu menyindir Drogba lewat tulisan di akun twitter-nya.
"Drogba, kamu pemain hebat tapi tolong bangun," tulis Rooney.
Twit dari Rooney itu lalu disambung oleh striker legendaris Liverpool, Robbie Fowler. "Apakah Drogba memakai sepatu yang pas...dia sering sekali terpeleset."
Defender Ajax Amsterdam, Gregory van der Weil juga tidak mau ketinggalan mengolok-olok Drogba. "Hahaha Drogba lucu sekali, dia selalu tersungkur ke tanah."
Namun tidak semua pemain berpandangan sinis kepada Drogba. Gelandang Tottenham Hotspur, Jermaine Jenas lebih melihat perbuatan mantan pemain Olympique Marseille itu sebagai bagian dari taktik tim.
"Orang-orang membunuh Drogba dengan menyebutnya sebagai tukang diving, namun saya menjamin gelandang dan bek (Chelsea) senang karena mereka bisa beristirahat," tulis Jenas.
Pada pertandingan yang dihelat di Stamford Bridge itu Chelsea memang terus-menerus digempur oleh Barcelona. Maka tidak salah jika Jenas menyebut aksi 'pura-pura' Drogba itu sengaja di-setting supaya para pasukan The Roman Emperor punya kesempatan untuk sedikit waktu memulihkan tenaga.
Ya, Drogba dikritik habis-habisan karena kerap seperti sengaja menjatuhkan diri sembari mengerang kesakitan usai berduel dengan para pemain Barcelona. Uniknya, kecaman itu bukan datang dari kubu lawan, melainkan pemain-pemain klub lain.
Komentar miring yang paling banyak disorot oleh media adalah dari Wayne Rooney. Penyerang Manchester United itu menyindir Drogba lewat tulisan di akun twitter-nya.
"Drogba, kamu pemain hebat tapi tolong bangun," tulis Rooney.
Twit dari Rooney itu lalu disambung oleh striker legendaris Liverpool, Robbie Fowler. "Apakah Drogba memakai sepatu yang pas...dia sering sekali terpeleset."
Defender Ajax Amsterdam, Gregory van der Weil juga tidak mau ketinggalan mengolok-olok Drogba. "Hahaha Drogba lucu sekali, dia selalu tersungkur ke tanah."
Namun tidak semua pemain berpandangan sinis kepada Drogba. Gelandang Tottenham Hotspur, Jermaine Jenas lebih melihat perbuatan mantan pemain Olympique Marseille itu sebagai bagian dari taktik tim.
"Orang-orang membunuh Drogba dengan menyebutnya sebagai tukang diving, namun saya menjamin gelandang dan bek (Chelsea) senang karena mereka bisa beristirahat," tulis Jenas.
Pada pertandingan yang dihelat di Stamford Bridge itu Chelsea memang terus-menerus digempur oleh Barcelona. Maka tidak salah jika Jenas menyebut aksi 'pura-pura' Drogba itu sengaja di-setting supaya para pasukan The Roman Emperor punya kesempatan untuk sedikit waktu memulihkan tenaga.
Andres Iniesta Puji Pertahanan Chelsea
Gelandang Barcelona Andres Iniesta memberikan pujiannya kepada pertahanan yang sudah ditunjukkan para pemain Chelsea. Berkat pertahanan kokoh tersebut, Chelsea berhasil memetik kemenangan 1-0 atas Barcelona di laga leg pertama semi-final Liga Champions dinihari tadi.
"Kami paham Chelsea selalu beruntung terhadap kesempatan yang telah mereka dapatkan," kata pemain tim nasional Spanyol ini kepada TV3 Catalunya."Mereka hanya memiliki beberapa peluang saja tapi kami ternyata tak cukup mampu untuk bisa menuntaskan sejumlah peluang yang kami peroleh."
"Saat ini masih ada satu pertandingan lagi yang masih harus dimainkan. Kami berharap permainan mereka masih sama, yakni dengan menumpuk pemain mereka di belakang."
"Harus kami akui, mereka bertahan begitu bagus tetapi [di leg kedua nanti] kami akan bermain di kandang dan memperoleh sokongan penonton tuan rumah. Ini tentunya akan menjadi modal besar buat kami," ujarnya.
Laga leg kedua semi-final Liga Champions akan dilangsungkan pada pekan depan. Pada pertandingan tersebut Barcelona akan menjadi tuan rumah menghadapi Chelsea.
Lionel Messi Pesepakbola Paling Berpengaruh Versi TIME
Meski gagal membawa Barcelona menang atas Chelsea di Stamford Bridge dinihari tadi, Lionel Messi tetap mengantungi prestasi tersendiri.
Sebelum laga, striker jebolan La Masia itu dinobatkan oleh TIME, majalah prestius Amerika Utara, sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh tahun ini.
Messi bukan satu-satunya olahragawan yang masuk dalam daftar tersebut karena ada Jeremy Lin dan Novak Djokovic di dalamnya, tapi dia menjadi satu-satunya pesepakbola yang ada dalam daftar itu.
TIME memang rutin setiap tahun merilis daftar orang yang dinilai bisa menginspirasi, mengibur, mentanga dan mengubah dunia dengan cara orang-orang itu sendiri.
Mia Hamm, yang sekarang ini menjadi duta Barcelona menilai Messi sebagai pemain yang sangat berbakat dan rendah hati.
"Saya pernah bertemu dengannya dan dia seperti malu-malu, atau mungkin karena terkendala bahasa, tapi saya bisa menyaksikannya latihan dan jelas bahwa dia merupakan rekan satu ti yang luar biasa," aku Mia.
Frank Lampard: Lionel Messi Lebih Baik Dari Diego Maradona
Gelandang andalan Chelsea Frank Lampard menilai bintang Barcelona Lionel Messi lebih baik daripada legenda sepakbola asal Argentina Diego Maradona.
Seperti yang diketahui, Lampard bertemu dengan Messi dini hari (19/04) dalam laga leg pertama semi-final Liga Champions yang dimenangkan oleh Chelsea dengan skor 1-0, melalui gol tunggal Didier Drogba.
"Saya tumbuh dewasa dengan Maradona, dia adalah idola saya sebagai seorang pemain," ungkap Lampard.
"Tetapi saya pikir dia (Messi) telah mencapai level yang lebih jauh daripada Maradona, terutama di klubnya (Barcelona)."
Dani Alves: Kami Masih Berpeluang Ke Final
Tugas berat menanti Barcelona saat ganti menerima kunjungan Chelsea di Camp Nou pada semi-final II Liga Champions, Selasa (24/4) depan.
Bila ingin melangkah ke final, mereka mesti menang dengan selisih minimal dua gol setelah dipaksa tunduk 1-0 oleh The Blues pada leg pertama di Stamford Bridge.
Walau tak mudah, full-back kanan Barca, Dani Alves, percaya hal itu mungkin diwujudkan timnya.
“Kami masih mempunyai kans untuk lolos ke final, dan kini saya hanya berharap peruntungan kami di depan gawang berubah,” ucap pemain Brasil itu kepada pers.
“Saya yakin pemain terbaik dalam tim Chelsea adalah kiper mereka [pada laga di Bridge], dan itu menjelaskan semuanya.”
Dalam duel pertama, Rabu (18/4) malam waktu setempat, Petr Cech memang tampil brilian dengan mementahkan serangkaian peluang emas The Catalans. Gol tunggal sendiri dilesakkan oleh Didier Drogba pada injury time babak I.
Thiago Alcantara: Kami Kurang Beruntung
Thiago Alcantara menganggap strategi defensif yang diterapkan Chelsea pada semi-final pertama Liga Champions (18/4) sebetulnya menguntungkan bagi Barcelona, hanya saja The Catalans kurang dinaungi keberuntungan dalam laga tersebut.
Jauh lebih mendominasi di Stamford Bridge dan mengkreasikan rentetan peluang dengan dua di antaranya membentur mistar dan tiang, sang kampiun bertahan mesti menyerah 1-0 setelah kebobolan gol tunggal Didier Drogba.
“Saya tak berpikir kita mempelajari suatu hal yang baru tentang Chelsea. Mereka bermain rapat di belakang dan melancarkan serangan balik,” tutur sang gelandang muda di situs resmi UEFA.
“Saya tak berpikir itu satu-satunya faktor yang membuat mereka menang, karena faktanya rencana permainan mereka sebagian menguntungkan kami. Kami jadi leluasa menguasai bola di area-area bagus, dan kami dapat menciptakan kans karena itu.”
“Ini bahkan tak tergolong ‘hari yang aneh’, hanya sebuah ketidakberuntungan dalam mencetak gol, yang seharusnya bisa kami dapat.”
Dengan hasil tersebut, pasukan Pep Guardiola kini diwajibkan menang dengan selisih dua gol bersih pada duel kedua di Camp Nou bila ingin melaju ke final, dan Thiago optimistis Barca dapat melakukannya.
“Ini bukan hasil yang kami cari, tapi sekarang kami harus bersiap-siap untuk leg kedua. Kami tetap tenang dan percaya diri untuk membalik keadaan di leg kedua.”
Jauh lebih mendominasi di Stamford Bridge dan mengkreasikan rentetan peluang dengan dua di antaranya membentur mistar dan tiang, sang kampiun bertahan mesti menyerah 1-0 setelah kebobolan gol tunggal Didier Drogba.
“Saya tak berpikir kita mempelajari suatu hal yang baru tentang Chelsea. Mereka bermain rapat di belakang dan melancarkan serangan balik,” tutur sang gelandang muda di situs resmi UEFA.
“Saya tak berpikir itu satu-satunya faktor yang membuat mereka menang, karena faktanya rencana permainan mereka sebagian menguntungkan kami. Kami jadi leluasa menguasai bola di area-area bagus, dan kami dapat menciptakan kans karena itu.”
“Ini bahkan tak tergolong ‘hari yang aneh’, hanya sebuah ketidakberuntungan dalam mencetak gol, yang seharusnya bisa kami dapat.”
Dengan hasil tersebut, pasukan Pep Guardiola kini diwajibkan menang dengan selisih dua gol bersih pada duel kedua di Camp Nou bila ingin melaju ke final, dan Thiago optimistis Barca dapat melakukannya.
“Ini bukan hasil yang kami cari, tapi sekarang kami harus bersiap-siap untuk leg kedua. Kami tetap tenang dan percaya diri untuk membalik keadaan di leg kedua.”
Langganan:
Komentar (Atom)



